Cerita Rakyat Legenda Raden Gatotkaca


NARASIRAKYAT
- Gatotkaca adalah tokoh pewayangan yang populer asli dari Indonesia dan terbukti pernah dirilis Film tentang Gatot Kaca pada tahun 2017 yang diperankan oleh Aktor Rey Bong dan tahun 2022 muncul lagi berjudul baru “Satria Dewa: Gatot Kaca” juga diperankan oleh salah satunya aktris favorit YasminNapper.

Berikut cerita rakyat legenda Indonesia selain Joko Tingkir yaitu Raden Gatotkaca yang dikisahkan kesaktian luar biasa mampu terbang ke perjalanan luar angkasa tanpa sayap dan terkenal dijuluki "otot kawat tulang besi".

1. Kelahiran Gatotkaca

Sang Dewi Arimbi dan Raden Werkudara sangat senang, karena hasil pernikahan mereka diberikan seorang anak laki-laki. Nama yang bagus pun diberikan untuk sang putra, yakni Tetuka. Saat Tetuka lahir, ada suatu hal yang aneh yang terjadi, yaitu tali pusarnya diperutnya tidak mempan dipotong oleh pisau.

Raden Werkudara pun mencoba senjata tajam lainnya untuk dapat memotong tali pusar anaknya Tetuka, namun kenyataannya tidak berhasil. Kemudian Ia pun mencoba beraneka ragam kesaktian yang dimiliki, namun tali pusar anaknya Tetuka tetap tidak dapat dipotong.

Akhirnya, senjata yang mampu memotong tali pusar putranya itu adalah sebuah pusaka yang didapatkannya dari Arjuna dalam pertempurannya melawan Kresna. Pusaka itu yang akhirnya berhasil membuat tali pusar Tetuka terpotong dan terlepas dari tubuhnya.

2. Diceburkan ke dalam Kawah Candradimuka

Tetuka mempunyai  kesaktian ksatria yang sangat kuat dan diperlihatkan ketika Prabu Kala Sekipu ditantang oleh Batara Narada pada saat meminang Dewi Supraba. Sang prabu itu diminta untuk melawan Tetuka yang pada saat itu masih bayi.

Prabu Kala Sekipu sangat kewalahan melawan kesaktian dari Tetuka, hingga akhirnya ia menggigit leher Tetuka hingga bayi tersebut tidak bergerak sama sekali. Kemudian, Tetuka dilemparkan ke arah Batara Narada oleh Prabu Kala Sekipu, karena ia menduga Tetuka telah tewas di tangannya.

Batara Narada pun menangkapnya, lalu ia dibawanya ke sebuah kawah yang bernama Kawah Candradimuka dan di sana adalah tempat seluruh dewa menceburkan segala macam senjata berbahan dasar baja dan kuningan. Kemudian, Tetuka dilemparkan ke Kawah Candradimuka agar melebur menyatu dengan senjata-senjata lain yang terbuat dari baja dan kuningan.

Anehnya bukan melebur, Tetuka justru malah semakin bertambah besar dan seluruh senjata-senjata yang diceburkan ke Kawah Candradimuka membuatnya menambah kesaktian. Saat keluar dari Kawah Candradimuka, Tetuka pun berubah menjadi sosok pemuda yang sangat tampan dengan kesaktian super.

3. Tetuka Menjadi Gatotkaca

Dalam cerita wayang Gatotkaca yang berasal dari bayi yang kemudian diceburkan ke dalam kawah dan keluar dari sana menjadi sosok baru, yakni pemuda yang tampan dengan kesaktian tinggi itupun disaksikan oleh Batara Narada.

Setelah keluar dari Kawah Candradimuka, Tetuka diminta oleh Batara Narada untuk mengalahkan Prabu Kala Sekipu di Padang Oro-Oro sebelum mereka bertemu dengan ayahnya Raden Werkudara.

Tetuka mengerjakan permintaan Batara Narada dan segera berangkat menuju Padang Oro-Oro untuk melawan Prabu Kala Sekipu. Ternyata sang Prabu masih menggunakan cara yang sama melawan Tetuka, lalu menggigit lehernya sampai tidak sadarkan diri lagi.

Saat Tetuka tidak sadarkan diri, Batara Narada pun segera menuangkan air kehidupan kepadanya sehingga Tetuka bisa bangun kembali dan melawan Prabu Kala Sekipu, sampai akhirnya sang prabu pun kalah di tangannya.

Hasil kemenangan Tetuka itu membuat Prabu Kala Praceka tidak terima dan ingin menuntut balasan, namun pertempuran sengit itu tetap dimenangkan oleh Tetuka. Dan sesuai janjinya, setelah Tetuka berhasil mengalahkan Prabu Kala Sekipu, Barata Narada pun membawa Tetuka dengan sang ayahnya.

Tetapi dalam perjalanan untuk bertemu sang ayah tidak berjalan dengan baik, karena Raden Werkudara tidak bisa mengenali Tetuka karena sudah berubah wujudnya, bahkan ia memiliki taring. Beruntunglah pada akhirnya sang ayah menerima anaknya kembali setelah Batara Narada memberikan penjelasan apa yang telah terjadi pada riwayat Tetuka.

Lalu Hyang Pramesthi memberikan Tetuka nama baru, yakni Raden Gatotkaca. Bukan hanya itu, Tetuka juga diberikan senjata baru yaitu sebuah topeng baja yang dapat membuat dirinya semakin sakti dan rompi antakusuma yang bisa membuatnya terbang ke angkasa.

4.      Menjadi Raja Pringgadani

Sewaktu sebelum Raden Gatotkaca kembali ke Pringgadani, ia sempat diberi tahta dan diresmikan sebagai raja sehari di wilayah Jonggring Saloka. Kedatangan pulangnya Raden Gatotkaca membuat hati sang ibu sangat gembira, sehingga Dewi Arimbi dan Raden Werkudara menyambutnya dengan sangat bahagia.

Setelah itu, Raden Gatotkaca diresmikan sebagai Raja Pringgadani dan memimpin kerajaannya didampingi oleh sang ibu Dewi Arimbi. Sesudah penobatan Raden Gatotkaca menjadi raja baru di Pringgadani, sedangkan sang ayah Raden Werkudara harus pulang ke Amarta.

Sang Raden Gatotkaca memimpin Kerajaan Pringgadani dengan sepenuh hati dan sangat bijaksana, sehingga selama dipimpinnya kerajaan itu semakin bertambah makmur, aman, dan menjadi salah satu kerajaan yang paling kuat di cerita pewayangan.

Selama bertahta sebagai Raja Pringgadani, Raden Gatotkaca pun semakin sakti dan sangat kuat apalagi ketika ia berguru kepada Resi Seta. Karenanya Resi Seta, Raden Gatotkaca diberikan ajian yang kuat dan sangat dahsyat luar biasa, yaitu ajian narantaka.

Ajikan itu berupa kekuatan yang berada di telapak tangan, sehingga mampu menghancurkan batu besar dan keras sampai merubahnya menjadi abu.

5. Gatot Kaca Gugur

Ketika perang Bharatayudha, Raden Gatotkaca bersama dengan seluruh pasukan Kerajaan Pringgadani menghadapi pasukan Raja Karana yang saat itu membawa prajurit Awanggana. Pertempuran seimbang itu membuat Raja Karana sangat kesal, apalagi ketika anak panahnya tidak bisa mengenai Raden Gatotkaca.

Peperangan sengit antara Gatotkaca dan Karana membuat Karana menjadi beringas dan sangat kesal, sehingga pada akhirnya ia mengeluarkan Indrastra yaitu sebuah senjata cakra dari surga yang didapatnya dari Dewa Indra.

Raden Gatotkaca menerima serangan Indrastra itu akhirnya memperbesar ukuran tubuhnya dan gugur seketika. Badan Raden Gatotkaca terjun ke bumi dan menjatuhi ribuan prajurit Kurawa, sehingga tewasnya Gatotkaca juga mengakibatkan banyak korban dari pihak Kurawa.

Sangat banyak diketahui kegagahan dari Gatotkaca, bukan hanya dari cerita wayang Gatotkaca saja, melainkan juga dari banyaknya patung-patung peninggalannya. Berperawakan sangat gagah dan kuat, sehingga tidak heran jika diresmikan sebagai Raja Pringgadani terbaik pada masanya.

Posting Komentar

0 Komentar