Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

Legenda Pesut Mahakam, Cerita Rakyat dari Kalimantan Timur

Gambar
Legenda Pesut Mahakam bermula dari kisah seorang ayah yang tinggal bersama dua orang anaknya di sebuah desa kecil yang ada di Kalimantan Timur. Desa tersebut bernama Muara Muntai. Sang ayah hanya tinggal berdua dengan kedua anaknya setelah sang istri meninggal karena sakit. Untuk menghidupi kedua anaknya, sang ayah menjual kayu bakar di pasar. Ia juga menggantikan peran sang istri yakni menjadi sosok ibu pengganti bagi kedua anaknya. Sang ayah selalu berusaha memberi yang terbaik untuk kedua anaknya. Ia rajin membersihkan rumah, mencuci pakaian, memasak dan mengurus keperluan lain. Hanya saja suatu hari, sang ayah merasa tidak sanggup melakukan semua pekerjaan rumah sendirian hingga ia memutuskan untuk menikah lagi. Sang ayah menikahi seorang perempuan yang cantik dan baik hati. Ia juga sangat menyayangi anak – anak dari sang suami. Sang anak diperlakukan seperti anak kandungnya sendiri. Ia menyiapkan masakan dan kebutuhan keluarga barunya dengan sangat baik. Dengan penuh kasih sayang

Cerita Rakyat Jawa Barat : Nyi Putri Lenggang Kencana

Gambar
Cerita rakyat Nyi Putri Lenggang Kencana merupakan kisah cinta antara Nyi Lenggang Kencana yang merupakan putri keturunan raja dengan seorang pemuda biasa yang bernama Munding Sari. Meski merupakan pemuda biasa, Munding Sari merupakan pemuda yang sangat diharapkan Kerajaan Pajajaran karena keterampilannya dalam menggunakan pedang dan kemahirannya dalam menakhlukkan musuh di medan peperangan. Keduanya sering bertemu, namun Kerajaan tidak mengetahui hal tersebut. Keduanya seringkali melakukan pertemuan diam – diam di Taman Keputrian. Suatu hari, sang putri yang juga merupakan kekasih Munding Sari yakni Nyi Putri Lenggang Kencana dijodohkan dengan seorang raja muda dari Kerajaan Sunda Galuh yang bernama Rangga Sena. Perjodohan tersebut bukan tanpa sebab. Perjodohan tersebut dilakukan untuk menyatukan kekuatan antara Kerajaan Pajajaran dengan Kerajaan Sundah Galuh dalam menghadapi perang yang akan dilakukan melawan Kerajaan Majapahit. Di sisi lain, Munding Sari mendapatkan tugas langsung d

Cerita Rakyat Yogyakarta : Asal-Usul Kali Gajah Wong

Gambar
Alkisah, pada zaman dahulu, berdirilah Keraton Mataram yang sangat megah di Kotagede. Lebih tepatnya berada 7 kilometer arah tenggara dari Kota Yogyakarta. Sultan Agung adalah pemimpin Kerajaan Mataram. Ia memiliki ribuan prajurit, termasuk pasukan berkuda dan pasukan gajah. Tak hanya itu saja, Sultan Agung juga memiliki banyak abdi dalem yang setia. Satu di antaranya adalah Ki Sapa Wira. Setiap pagi, Ki Sapa Wira memandikan gajah milik Sultan Agung yang bernama Kyai Dwipangga. Ia selalu memandikan Kyai Dwipangga dengan lembut di sungai dekat Keraton Mataram. Karenanya, gajah dari Negeri Siam ini sangat menurut dan halus kepada Ki Sapa Wira. Pada suatu hari, Ki Sapa Wira tak bisa memandikan Kyai Dwipangga. Sebab, tangannya sedang sakit, sehingga ia tak bisa bergerak bebas. “Aduh, bagaimana ini. Aku tak akan bisa memandikan Kyai Dwipangga dengan bersih bila tanganku sakit,” ucapnya kesal. Ki Kerti Peyok. adik ipar Ki Sapa Wira, yang mendengarkan keluhan kakaknya itu pun berucap, “Kenapa