Legenda Asal Mula Pulau Madura dan Raden Ayu Tunjungsekar


Madura adalah salah satu pulau yang berada di Indonesia, tepatnya di provinsi Jawa Timur. Pulau ini memiliki luas kurang lebih 5.168 km2, dimana jumlah menduduknya mencapai 4 juta jiwa. Pulau ini terkenal dengan objek wisatanya yang bagus, salah satunya adalah jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Madura, yakni jembatan SURAMADU.


Jarak yang dihubungkan jembatan ini sepanjang 5.438 m. Pulau Madura terdiri atas empat Kabupaten, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.


Menurut cerita yang tersebar diantara warga Madura, penamaan Pulau ini berawal dari pembuangan seorang putrid raja, Raden Ayu Tunjungsekar karena hamil tanpa suami. Bagi kamu yang belum mengetahui legenda tersebut, berikut ceritanya


Asal Mula Pulau Madura dan Raden Ayu Tunjungsekar

Asal usul nama Madura, berasal dari kisah seorang putri Raja yang bernama Raden Ayu Tunjungsekar, dia dibuang ke hutan yang seram dan jauh dari pemukinam warga, karena hamil tanpa memiliki seorang suami.


Raden Ayu Tunjungsekar menjelaskan tentang bagaimana dia bisa hamil, semua yang mendengarnya tidak percaya, karena alasan sangat tidak masuk akal. Semua orang merasa heran dengan jawaban putri yang hamil karena di datangi bulan purnama.


Ayahnya seorang Raja merasa malu dan tidak Raja mempercayai alasan Putri kesayangannya itu, sang Putri kemudian mempersilakan Patih untuk membunuhnya, tetapi jika alasannya memang benar Putri tidak akan mati terbunuh.


Beberapa kali sang Patih berusaha menikamkan pedang itu ke tubuh Raden Ayu Tunjungsekar, namun apa daya Patih itu tidak bisa melukainya. Raja keheranan begitu juga orang lain yang melihatnya, semua bingung dengan apa yang terjadi.


Patih membuatkan rakit untuk Putri yang sedang hamil ini, dan menyuruhnya melarikan diri, ketika sedang berlayar saat bulan purnama muncul, sang Putri melahirkan seorang bayi laki-laki dan diberi nama Raden Sagara, Sagara dalam bahasa Madura artinya laut. 


Ketika sampai di darat, bayi yang baru berumur beberapa hari itu, tiba-tiba meloncat dan berlari kesana kemari, Putri heran dengan kehebatan dan keajaiban bayi Sagara, bagaimana tidak, semua orang yang mungkin melihatnya saat itu pasti akan dibuat heran oleh kelakuannya.


Bayi Sagara itupun menemukan sebuah pohon besar bersarang lebah yang tersangkut, seperti ingin memberi izin pada saat bayi, lebah-lebah yang tadinya berkerumun, pada saat itu, menyingkir sehingga bayi Sagara dan Ibunya bisa minum madu sepuasnya.


Raden Ayu Tunjungsekar memberi nama pulau itu dengan nama Madura, berasal dari kata madu ara-ara yang memiliki arti madu yang berada di tanah yang lapang. Sampai sekarang masih dikenal dengan Pulau Madura.


Itulah legenda asal mula nama pulau Madura. Dari cerita tersebut, terdapat pesan moral yang harus dipedomani setiap orang, yakni

Sebagai orang tua, penting untuk mendengar alasan dari anak tetapi jangan langsung membentahnya. Jika kebenarannya belum terbukti, coba cari dan buktikan sendiri. Karena tak selamanya anak itu berkata hal yang tidak benar.

Posting Komentar

0 Komentar