Cerita Rakyat Jawa Timur : Cindelaras

 

Cerita rakyat adalah sebuah kisah atau cerita yang berasal dari masyarakat zaman dahulu dan berkembang secara luas dari mulut kemulut. Salah satu certa rakyat yang sangat  populer ditengah masyarakat Jawa Timur adalah cerita rakyat Cindelaras. Kisah ini menceritakan seorang anak anak laki laki keturunan raja yang tinggal dan dibsearkan dihutan berlantara, Cindelaras memiliki seekor ayam jantan yang  jago dan tidak terkalahkan.


Cerita Rakyat Cindelaras

Pada Zaman dahulu kala, berdirilah sebuah kerajaan jenggala yang dipimpin oleh raja yang bernama Raden Putra. Ia didamping oleh seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang memiliki sifat iri dengki.


Raja Raden dan kedua istrinya hidup damai dan makmur. Hingga suatu hari selir raja merencanakan sesuatu yang buruk pada permaisuri raja, Dengan  tujuan untuk menyinggirkan Permaisuri dari Istana.


Selir baginda lalu mengajak seorang tabib untuk bekerja sama melaksanakan rencana brurul tersebut. Selir baginda berpura pura sakit parah, melihat kejadiaan Raja Kemudian memanggil tabib.  Setelah memeriksa selir tersebut, sang tabib mengatakan bahwa selir  mengalami keracunan dan ada seseorang yang sudah menuang  racun kedalam minuman.


Tabib mengatakan orang yang meracuni selir tak lain adalah permaisuri Raja raden,  Mendengar penjelasan tabib istana tersebut. Raja murka dan segra memerintahkan patih untuk membuang permaisuri kehutan dam membununya.


Sang patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke tengah hutan belantar. sang patih tak tega membunuh  permaisuri, Patih mengetahui bahwa semua yang terjadi adalah rencana busuk dari selir baginda. Untuk menglabuhi raja, sang Patih melumurkan pedangnya dengan darah kelinci yang di tangkapnya. Raja merasa puas ketika sang Patih melapor kalau ia sudah membunuh permaisuri.


Setelah beberapa bulan didalam hutan, sang permaisuri melahirkan seorang anak lelaki, anak laki laki itu diberi nama Cindelaras. Cindelaras tumbuh menjadi seorang yang cerdas, tampan dan pemberani.Sejak kecil ia sudah berteman banyak dengan binatang binatang penghuni hutan.


Pernah suatu hati ketika Cindelaras sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan sebutir telur ayam. Cindelaras kemudian mengambil telur itu dan bermaksud menetaskannya. Setelah 3 minggu, telur itu menetas menjadi seekor anak ayam yang sangat lucu. Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan rajin. Kian hari anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang gagah dan kuat. Tetapi ada satu yang aneh dari ayam tersebut. Bunyi kokok ayam itu berbeda dengan ayam lainnya. “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…”, kokok ayam itu.


Hingga suatu hari,Saat sedang duduk bersama ibu Cindelaras menceritakan asal usul mengapa mereka sampai hidup di hutan ini. Mendengar cerita ibundanya, Cindelaras bertekad untuk ke istana dan membeberkan kejahatan selir baginda. Setelah di ijinkan ibundanya, Cindelaras pergi ke istana ditemani oleh ayam jantannya.


Ketika dalam perjalanan ada beberapa orang yang sedang menyabung ayam. Cindelaras kemudian dipanggil oleh para penyabung ayam. “Ayo, kalau berani, adulah ayam jantanmu dengan ayamku,” tantangnya. “Baiklah,” jawab Cindelaras. Ketika diadu, ternyata ayam jantan Cindelaras bertarung dengan perkasa dan dalam waktu singkat, ia dapat mengalahkan lawannya. Setelah beberapa kali diadu, ayam Cindelaras tidak terkalahkan.

 

Berita tentang kehebatan ayam Cindelaras tersebar dengan cepat hingga sampai ke Istana. Raden Putra akhirnya pun mendengar berita itu. Kemudian, Raden Putra menyuruh hulubalangnya untuk mengundang Cindelaras ke istana.saat melihat Cinderalas ia berpikir bahwa anak setampan dan secerdas  dia sepertinya bukan keturunan rakyat jelata. Kemudian  raja Raden menawarkan sebuah pertaruhan pada Cindelaras.  ia mengatakan bahwa tujuan Cindelaras diundang ke Isatan tersebut adalah bermaksud mengadu ayam Cindelaras.


Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Raden Putra dengan satu syarat, jika ayam Cindelaras kalah maka ia bersedia kepalanya dipancung, tetapi jika ayamnya menang maka setengah kekayaan Raden Putra menjadi milik Cindelaras.

 

Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam waktu singkat, ayam Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja. Para penonton bersorak sorai mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya. “Baiklah aku mengaku kalah. Aku akan menepati janjiku. Tapi, siapakah kau sebenarnya, anak muda?” Tanya Baginda Raden Putra.


Cindelaras segera membungkuk seperti membisikkan sesuatu pada ayamnya. Tidak berapa lama ayamnya segera berbunyi. “Kukuruyuk… Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra…,” ayam jantan itu berkokok berulang-ulang. Raden Putra terperanjat mendengar kokok ayam Cindelaras. “Benarkah itu?” Tanya baginda keheranan. “Benar Baginda, nama hamba Cindelaras, ibu hamba adalah permaisuri Baginda".


Bersamaan dengan itu, sang patih segera menghadap dan menceritakan semua peristiwa yang sebenarnya telah terjadi pada permaisuri. “Aku telah melakukan kesalahan,” kata Baginda Raden Putra. “Aku akan memberikan hukuman yang setimpal pada selirku,” lanjut Baginda dengan murka. Kemudian, selir Raden Putra pun di buang ke hutan. Raden Putra segera memeluk anaknya dan meminta maaf atas kesalahannya Setelah itu, Raden Putra dan hulubalang segera menjemput permaisuri ke hutan.


Akhirnya Raden Putra, permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul kembali. Setelah Raden Putra meninggal dunia, Cindelaras menggantikan kedudukan ayahnya. Ia memerintah negerinya dengan adil dan bijaksana.

Nah sobat bloger itulah kisah Cindelaras dari Jawa Timur. Seru yah ?

Posting Komentar

0 Komentar